Bab
I
Pendahuluan:
v Pengertian:
- Tokoh:
Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial
dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis,
bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai
Bapak Sosiologi, dan beliau juga seorang filsuf. Sosiologi sebagai ilmu yang
mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad
ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
- August
Comte sebagai Bapak Sosiologi karena beliau adalah orang pertama yang
mengembangkan Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan karena mengaplikasikan metode
ilmiah dalam ilmu sosial.
Ø Sosiologi:
- Latin: - Socius = Kawan
- Logos = Ilmu Pengetahuan
- Ilmu
pengetahuan tentang kemasyarakatan umum, berdasarkan observasi
v Apakah
itu ilmu pengetahuan?
Ciri-ciri ilmu pengetahuan:
1. Bersifat
Rasional: bisa di terima oleh manusia (masuk akal).
2. Bersifat
Empiris: bisa dilihat berdasarkan kenyataan.
3. Bersifat
Umum: Mempunyai jangkauan yang luas atau terbuka.
4. Bersifat
Akumulatif: melakukan suatu penggabungan.
5. Mempunyai
Sistem: mempunyai system yang rumit.
6. Mempunyai
Metode: mempunyai suatu cara-cara.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
karena:
o
Bersifat Empiris: Didasarkan pada
observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
o
Bersifat Teoritis: Selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil
observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka
dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan
sebab akibat sehingga menjadi teori.
o
Bersifat Komulatif: Disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada,
kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
o
Bersifat Non Etis: Pembahasan suatu
masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih
bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
1.
Pengertian
Sosiologi menurut para ahli atau sosiologi.
Pitrim Sorakin
Pritim
Sorokin mengatakan bahwa:
- Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral).
- sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir.
- sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial
lain.
Auguste Comte
Auguste Comte memberikan pengertian 2
pengertian tentang sosiologi sebagai berikut:
a. Sosiologi
Statika/statis: Dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang
menjadi dasar adanya masyarakat atau sosilogi membahas suatu hal yang tetap.
b. Sosiologi
Dinamika/dinams: Dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat
dalam arti pembangunan atau suatu kajian yang mempelajari perubahan masyarakat.
BAF Polak
BAF Polak menerangkan bahwa sosiologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan
(man-man/orang dengan orang, man-kelomok/ orang dengan kelompok,
kelompok-kelompok/kelompok dengan kelompok). Bisa dilakukan dengan secara
formil-nonformil dan statis dan dinamis.
Selo sumarjan
Selo Sumarjan menjelaskan bahwa Sosiologi adalah ilmu
kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial
termasuk perubahan sosial.
a. struktur
sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok
sosial dalam masyarakat tentang kaidah sosial, lembaga sosial, dan lapisan
sosial.
b. Proses Sosial adalah
pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan orang perorang atau
kelompok secara bersama.
2.
Metode
Penelitian Sosiologi
v Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah riset
yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Atau bahan-bahan yang sulit di ukur dengan angka, ada fakta:
- Historis : merupakan asal mula atau sejarah.
- Komperatif : merupakan dengan cara membuat
suatu perbandingan.
v Metode Kuantitatif
Peneltian Kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya. Atau di ukur dengan angka, table, dan statistik.
v Pengumpulan Bahan
Pengumpulan Bahan
dibagi atas:
- Interview/wawancara:
- informen: orang yang member informasi
- Responden:
orang yang member informasi dan ikut juga terlibat atau pernah mengalami
kejadian tersebut.
- Enquette/angjer : memberi suatu pertanyaan untuk
mendapatkan informasi dengan cara dalam bentuk quisioner.
- Participant/partisipasi:
ikut berpartisipasi untuk mendapatkan data atau bahan yang pasti.
3.
Sosiologi Dan Ilmu Sosial Lain
Sosiologi
dan ilmu sosial lainnya memiliki persamaan dan persamaan yaitu diantaranya:
1. Sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat atau imu pengetahuan yang
cakupanya tentang masyarakat.
2.
Ilmu
sosial lainya di golongkan dari beberapa aspek seperti:
- Ekonomi Mencakup tentang rumah tangga.
- Ekonomi Mencakup tentang rumah tangga.
-
Hukum Mencakup tentang tata tertib
-
Politik Mencakup tentang tujuan dan
suatu kekuasaan.
Jadi
berdasarkan pernyataan tersebut perbandingan antara sosiologi dan ilmu
sosial lainya yaitu sosiologi dan ilmu
sosial lainya memiliki objek kajian yang sama yaitu mempelajari tentang
masyarakat, namun sosiologi memilki cakupan yang sangat luas di bandingkan dari
ilmu sosial lainya yang memiliki cakupan yang cukup sempit karena hanya
mempelajari tentang ekonomi rumah tangga di masyarakat, hukum tata tertib di
masyarakat, dan politik tentang tujuan dan suatu kekuasaan di masyarakat.
Bab II
Manusia Makhluk
Sosial
1. Zoon
Politicon
v Aristoteles
pada tahun 300 SM menjelaskan bahwa manusia merupakan mahkluk sosial, dimana
manusia tidak dapat hidup sendiri oleh karena itu manusia dalam hidupnya perlu
bantuan dari orang lain atau pendamping dalam hidupnya.
v Hanskelsen
memberikan penjelasan bahwa man is social and political being yang intinya
menjelaskan tentang bergaul.
2. Teori-teori
a. Teori
naruli menurut pendapat Ellwod yang menjelaskan manusia makhluk sosial sebagai
berikut:
-
Keharusan Biologi
-
Meneruskan Generasi
-
Memelihara Keturunan
b.
Teori hasrat sosial menurut J. Bouman
menjelaskan manusia makhluk sosial sebagai berikut:
-
Harga Diri
-
Patuh/Taat
-
Meniru
-
Bergaul
-
Simpati/Tolong Menolong
-
Berjuang
3. Rangka
Pemikiran Bangsa Barat
-
Bangsa Barat mereka merasa
individualistis. Individualistis adalah suatu sikap cara pandang sikap ego
dengan menyampingkan sikap kebersamaan.
-
Latar belakangnya karena mereka merasa
terkekang karena adanya penerapan hukum gereja.
-
Kebebasan diartikan dapat menentukan
kehidupan sendiri-sendiri.
-
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan
inti dari individualistis yaitu mementingkan diri sendiri.
4. Rangka
Pemikiran Bangsa Timur/Indonesia
-
Rangka pemikiran bangsa Indonesia yaitu:
kebersamaan, kekeluargaan, kolektiv.
-
Bangsa Indonesia mengutamakan
kebersamaan dari pada ego sendiri.
-
Konsep dari kebersamaan dan
kekeluargaan:
-
Manusia saling membutuhkan
-
Dengan tidak mementingkan ego sendiri
dan menganggap orang lain sebagai saudara tanpa menyakiti orang lain, karena
apabila kita menyakiti orang lain berarti kita juga menyakiti diri sendiri.
Interaksi Sosial
1.
Filsafat Manusia
Dibagi atas beberapa aliran diantaranya:
-
Idealisme: yang
utama adalah rohani pada setiap seseorang.
-
Matrealisme:
yang utama adalah jasmani atau fisik pada setiap seseorang.
-
Realisme:
makhluk sosial berbudaya atau secara nyata. Realisme di bagi menjadi beberapa
unsure diantaranya seagai berikut:
a. Unsur Biologi: unsur-unsur secara fisik yang
mengadopsi dari aliran matrealisme.
b. Unsur Pskologis: unsur-unsur dari kejiwaan dan
pikiran yang mengadopsi dari aliran idealisme.
c. Unsur Sosial: manusia yang bermasyarakat.
d. Unsur Budaya: manusia akan bisa menghasilkan sesuatu
baik itu kerja, rasa, dan karsa yang mengadopsi aliran realisme.
2.
Definisi
Berdasarkan definisinya Interaksi sosial adalah
hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi satu
sama lain.
3.
Syarat-Syarat Interaksi Sosial
1.
Kontak Sosial:
Hubungan satu sama lain melakukan hubungan tapi bukan dalam arti fisik.
2.
Komunikasi:
Penyampaian maksud dari seseorang ke orang lain sehingga orang lain sehingga orang
lain memberikan tanggapan.
4.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
a.
Individu dengan
Individu
b.
Individu dengan
Kelompok
c.
Kelompok dengan
Kelompok
5.
Jenis-Jenis Interaksi Sosial
a.
Interaksi
Langsung: Interaksi yang terjadi secara langsung seperti pertemuan, kmunikasi
secara langsung.
b.
Interaksi
simbolis: Interaksi yang dilakukan dengan symbol-simbol tertentu atau
kode-kode-kode tertentu seperti berkomunikasi dengan bahasa isyarat kepada
orang yang mengalami gangguan tuna rungu.
6.
Proses Interkasi
a.
Oposisi: “lawan
politik” sebagai penyeimbang dalam pengambilan suatu kebijaksanaan untuk
mencapai tujuan. Sehingga oposisi dapat bermakna:
-
Kompetisi:
persaingan atau ada terjadinya rialitas.
-
Konflik:
pertikaina, perselisihan, pandangan.
b.
Koperasi:
kerjasama
Suatu usaha yang dilakukan
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama yaitu kesejahtraan.
c.
Differensiasi:
spesialisasi atau penghematan
Tujuan dan arah dari
spesialisasi adalah melakukan penghematan.
Kaidah – Kaidah
Sosial
1.
Definisi:
Serangkaian peraturan – peraturan umum tentang tingkah
laku manusia yang menurut pandangan masyarakat dianggap sebagai pembatasan
kebebasan individu demi ketertiban masyarakat.
Pembatasan: merupakan suatu perintah, kewajiban,
dan larangan.
Perintah: merupakan suatu kaidah ( merata dan tahan
lama)
-
Perintah:
suruhan yang harus diikuti atau dilaksanakan.
-
Larangan:
suruhan yang harus diikuti atau di lakukan.
-
Kewajiban:
merupakan suatu apa yang harus dilakukan.
-
Kaidah berbeda
dengan perintah, tidak selalu perintah disebut kaidah agar perintah bisa
disebut suatu kaidah dengan syarat:
-
Perlakuan
printah itu merata atau luas.
-
Tahan lama itu
tidak temporer bertahan dalam waktu lama dan jangka waktu yang panjang.
2.
Macam-macam kaidah (umum)
-
Kaidah Agama
-
Kaidah
Kesusilaan
-
Kaidah Kesopanan
-
Kaidah Hukum
-
Kaidah Agama dan
Kaidah Kesusilaan di golongkan dalam kaidah pribadi dimana kaidah agama dan
kaidah kesusilaan megatur kehidupan manusia.
-
Kaidah Kesopanan
dan Kaidah Hukum di golongan dalam kaidah antar pribadi dimana kaidah kesopanan
dan kaidah hokum mengatur tentang kehidupan manusia di masyarakat.
-
Kaidah Agama
adalah kaidah yang berhubungan dengan ajaran agama ataupun suatu keyakinan yang
dipercaya seseorang. Kaidah Agama memiliki bersifat Prefasi (pribadi)
-
Kaidah
Kesusilaan berkaitan dengan ahklak/moral.
-
Kaidah Kesopanan
adalah kaidah yang menunjukkan rasa santun terhadap orang lain.
-
Kaidah Hukum
adalah kaidah yang bersanksi jelas dan tegas.
-
Persamaan
anatara kaidah-kaidah tersebut adalah semua kaidah itu berfungsi untuk
mengarahkan manusia ketujuan yang lebih baik.
-
Perbedaannya
antara kaidah-kaidah tersebut adalah masing-masing kaidah tersebut memiliki
sanksi yang berbeda.
3.
Kaidah-kaidah Sosial
Secara teoritis:
a.
Menurut Falkways kaidah sosial identik dengan
kebiasaan yang dilakukan masyarakat dalam pergaulanya.
b.
Menurut Mores posisinya
lebih tinggi dari Falkways karena kaidah sudah terpola dalam kehidupan
masyarakat.
c.
Menurut Laws
identik kaidah sosial dengan hukum. Apabila melakukan kesalahan akan diberikan
sanksi.
Folkways
dan Mores hanya berlaku di masyarakat sendiri sedangkan Laws berlaku di Negara
dan Masayarakat.
Menurut
Polak memiliki teori yaitu mode atau fashion diamana dimasudkan menikuti mode
atau sesuai dengan situasi.
Kelompok-Kelompok Sosial
1.
Definisi:
Himpunan manusia yang bersama yang saling mempengaruhi dengan
prinsip saling tolong menolong.
2.
Latar Belakang
atau Alasan
-
Adanya keinginan
untuk manyatukan satu individu dengan individu yang lain.
-
Untuk
menderetkan diri dengan alam sekitarnya dengan pengertian seperti untuk
menundukan alam.
3. Syarat-syarat
a.
Adanya kesadaran
anggota seperti insaf, eling, ingat, yang diingat adalah hak dan kewajiban.
b.
Hubungan timbale
balik antara hak dan kewajiban dimana disatu pihak kita mendapatkan hak namun
kita juga harus melakukan kewajiban
c.
Factor perekat
dimana tujuan, nasib, dan kepentingan
4.
Macam-macam
a.
Primary grup dan
secondary grup.
- Primary grup adalah suatu kelompok sosial yang
anggotanya yang hubungannya sangat dekat saling mengenal, erat biasanya dalam
jumlah kecil dan bersifat langgeng (keluarga).
- Secondary grup adalah suatu kelompok sosial yang
anggotanya tidak berhubungan dekat dan tidak saling mengenal.
b.
Gemeinschaft dan
Gesekkschaft: pendapat tounies.
-
Gemeinschaft adalah adanya kelompok sosial
dengan cirri adanya hubungan batin, secara alamiah, bersifat kekal berhubungan
erat kekeluargaan dan adanya kodrat.
-
Gesellschaft
adalah suatu kelompok sosial yang dibuat sementara waktu hubungan antar anggota
itu renggang.
c.
Formal grup dan
Informal grup.
-
Formal grup
adalah suatu kelompok sosial yang dibentuk berdasarkan kaidah atau kelompok
bersangkutan dalam mengatur hubungan antar anggota telah menetapkan dalam suatu
anggaran dasar, contohnya, anggaran rumah tangga.
-
Informal grup
adalah kebalikan dari Formal grup atau non struktur dan tanpa kaidah atau
seperti anggaran dasar rumah tangga, contohnya, arisan.
d.
Mayor grup dan
Minor grup.
-
Mayor grup
adalah suatu kelompok yang jumlah anggotanya banyak.
-
Minor grup
adalah suatu kelompok ang jumlah anggotanya sedikit.
e.
Open grup dan
Close grup
-
Open grup adalah
suatu kelompok sosial dimana anggota baru relatif mudah.
-
Close grup suatu
kelompok sosial diamana anggota baru relatif sulit, contohnya, masuk kasta
tertentu.
5. Kerumunan
Kerumunan adalah kelompok yang muncul secara spontan
dan temporer yang tidak kekal atau sementara waktu.
-
Kerumunan aktif
adalah apabila dalam kerumunan tersebut bersifat destruktif (merusak atau
menghancurkan ide). Contohnya, main hakim sendiri.
-
Kerumunan pasif
adalah kerumunan yang bersifat sementara untuk melampiaskan kegembiraaan.
Contohnya pada saat tahun baru.
Kebudayaan
1.
Definisi
beudayaan dan Menurut Para Ahli.
v Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Jadi kebudayaan dapat diartikan yaitu suatu yang
dihasilkan dari olah budi atau akal manusia.
v Definisi kebudayaan dari
beberapa ahli diantaranya:
-
Herskovits: kebudayaan merupakan sebagai suatu yang super organic.
Dimana super organic dapat
di artikan yaitu kebudayaan itu tetap akan ada sekalipun pencetusnya atau
pembuat kebudayaannya itu telah lenyap.
- EB Taylor: kebudayaan: Kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai
anggota masyarakat.
- Sole soemardjan dan soelaiman Soemardi.
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
-
Karya: kerja
-
Rasa: berhubungan dengan
nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat.
-
Cipta: pengembangan idea tau
pikiran.
-
2.
Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan dibagi atas eksternal dan internal.
-
Perubahan Internal (dalam):
adalah perubahan yang dilakukan oleh pendukung kebudayaan itu karena dinilai
telah using. Dimana yang dimaksud denganradikal itu adalah berani.
-
Perubaha Eksternal (luar):
adalah perubahan kebudayaan yang diakibatkan oleh factor-faktor dari luar yang
belum tentu dikehendaki oleh masyarakat pendukungnya.
·
P. Sorakin: spesialisasi
warga masyarakat tertentu secara hirarki yang menunjukan adanya kelas-kelas
tertentu.
Dimana hirarki itu sama
dengan jenjang atau tingkatan-tingkatan.
·
Dasar stratifikasi sosial:
-
Tidak ada kesamaan pembagian
hak dan kewajiban.
-
Tidak ada kesamaan tanggung
jawab.
-
Tidak ada kesamaan sosial.
-
Kurang terpenuhinya
kebutuhan.
·
Klasifikasinya:
-
Ekonomi
-
Politis
-
Kekuasaan.
·
Sifat sistem pelampiasan
sosial.
-
Sistem tertutup (sulit)
adalah suatu sistem dalam pelampiasan sosial dimana seseorang sangat sulit
untuk masuk atau bergeser ke lapisan yang lain. Contohnya, kasta dalam
kehidupan masyarakat Bali.
-
Sistem terbuka (mudah)
adalah suatu sistem lapisan sosial dimana relatif mudah bergeser untuk merubah
suatu posisi ke posisi berikutnya.
3.
Unsur-unsur Pelapis Sosial
v Status dan kedudukan adalah tempat secara umum dalam pergaulan
masyarakat sehubung dengan orang lain.
-
Ascribed status adalah tanpa
melihat kemampuan.
-
Achieved status adalah
dengan usaha sengaja.
v Peranan adalah implementasi (pelaksanaan suatu setatus atau
kedudukan itu sendiri).
Mobilitas Sosial
1.
Definisi
Proses
perpindahan posisi atau status sosial
yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial
masyarakat.
2. Tipe
Mobilita sosial.
-
Mobilitas horizontal merupakan peralihan
individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok
sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan
seseorang dalam mobilitas sosialnya.
Contoh:
berpindah warga Negara, transmigrasi, urbanisasi.
-
Mobilitas sosial
vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu
kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Contoh: jabatan atau pangkat, kasta, dan
kebangkrutan.
3.
Faktor Penyebab
Mobilitas Sosial.
-
Faktor Ekonomi: Faktor ekonomi
(seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-lain) dapat meningkatkan tingkat
pendapatan seseorang. Semakin besar prestasinya, maka semakin besar jabatannya.
Karena jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena
pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah. Dan karena kekayaannya
bertambah akibatnya status sosialnya di masyarakat meningkat.
-
Faktor Status atau Kedudukan:
dalam masyarakat bali bagi seseorang yang memiliki kasta akan di hormati karena
kedudukan status kastanya.
-
Faktor Politik:
Faktor politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk
menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya meningkat.
-
Faktor
Keamanan: dalam faktor keamanan merupakan suatu sistem yang
memberikan perlindungan kepada masyarakat dimana anngota yang melakukan sistem
pengamanan tersebut adalah polisi, tentara, dan oknum-oknum pendukung lainnya.
Problema Sosial
1.
Definisi
-
Soedjono menjelaskan Problema Sosial
tersebut merupakan suatu kondisi ketidak
suaian kehidupan sosial yang menghambat terpenuhinya keinginan warga kelompok
yang bersangkutan.
-
Gillin menjelaskan Problema Sosial tersebut merupakan gejala dimana tidak ada
kesesuaian berbagai unsure sehingga membahayakan kelanjutan kelompok.
2.
Macam-macam Problema Sosial.
-
Kemiskinan: suatu kondisi ketidak
mampuan seseorang.
-
Kejahatan: merupaka suatu perbuatan yang
melanggar hukum yang behubungan dengan pidana.
-
Disorganisasi keluarga: broken home, dan
perceraian.
-
Korupsi: merupakan suatu tindakan
menyuap atau menyelewengkan uang yang buka wewenangnya.
-
Masalah remaja: kenakalan remaja.
-
Pelacuran: penyakit masyarakat.
-
Kependudukan: dimana penduduknya banyak
sedangkan lapangan kerja yang di sediakan sedikit.
v Penyakit
masyarakat yang diatur dalam dalam TAP MPR 1960:
-
Pengemis
-
Pelacuran
-
Perjudian
-
Pemadatan
-
Perdagangan manusia
-
Gelandangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar