Jumat, 11 Oktober 2013


Bab I
Pendahuluan:
v  Pengertian:
-       Tokoh: Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi, dan beliau juga seorang filsuf. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.
-       August Comte sebagai Bapak Sosiologi karena beliau adalah orang pertama yang mengembangkan Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan karena mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu sosial.
Ø  Sosiologi: -  Latin: - Socius = Kawan
                   - Logos = Ilmu Pengetahuan
 - Ilmu pengetahuan tentang kemasyarakatan umum, berdasarkan          observasi

v  Apakah itu ilmu pengetahuan?
*      Ciri-ciri ilmu pengetahuan:
1.      Bersifat Rasional: bisa di terima oleh manusia (masuk akal).
2.      Bersifat Empiris: bisa dilihat berdasarkan kenyataan.
3.      Bersifat Umum: Mempunyai jangkauan yang luas atau terbuka.
4.      Bersifat Akumulatif: melakukan suatu penggabungan.
5.      Mempunyai Sistem: mempunyai system yang rumit.
6.      Mempunyai Metode: mempunyai suatu cara-cara.

*      Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan karena:
o  Bersifat Empiris: Didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat  spekulasi (menduga-duga).
o  Bersifat Teoritis: Selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
o  Bersifat Komulatif: Disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
o  Bersifat Non Etis: Pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
1.   Pengertian Sosiologi menurut para ahli atau sosiologi.

*      Pitrim Sorakin
Pritim Sorokin mengatakan bahwa:
-       Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral).
-       sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir.
-       sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.

*      Auguste Comte
Auguste Comte memberikan pengertian 2 pengertian tentang sosiologi sebagai berikut:
a.       Sosiologi Statika/statis: Dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat atau sosilogi membahas suatu hal yang tetap.
b.      Sosiologi Dinamika/dinams: Dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan atau suatu kajian yang mempelajari perubahan masyarakat.

*      BAF Polak
BAF Polak menerangkan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan (man-man/orang dengan orang, man-kelomok/ orang dengan kelompok, kelompok-kelompok/kelompok dengan kelompok). Bisa dilakukan dengan secara formil-nonformil dan statis dan dinamis.

*      Selo sumarjan
Selo Sumarjan menjelaskan bahwa Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
a.       struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat tentang kaidah sosial, lembaga sosial, dan lapisan sosial.
b.      Proses Sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan orang perorang atau kelompok secara bersama.



2.   Metode Penelitian Sosiologi

v  Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Atau bahan-bahan yang sulit di ukur dengan angka, ada fakta:
-       Historis                           : merupakan asal mula atau sejarah.
-       Komperatif                     : merupakan dengan cara membuat suatu  perbandingan.    
-       Case Study/study kasus : salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial.
v  Metode Kuantitatif
Peneltian Kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Atau di ukur dengan angka, table, dan statistik.
v  Pengumpulan Bahan
Pengumpulan Bahan dibagi atas:
-       Interview/wawancara: - informen: orang yang member informasi
-    Responden: orang yang member informasi dan ikut juga terlibat atau pernah mengalami kejadian tersebut.
-       Enquette/angjer         : memberi suatu pertanyaan untuk mendapatkan informasi dengan cara dalam bentuk quisioner.
-       Participant/partisipasi: ikut berpartisipasi untuk mendapatkan data atau bahan yang pasti.

3.  Sosiologi Dan Ilmu Sosial Lain
Sosiologi dan ilmu sosial lainnya memiliki persamaan dan persamaan yaitu diantaranya:
1.      Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat atau imu pengetahuan yang cakupanya tentang masyarakat.
2.      Ilmu sosial lainya di golongkan dari beberapa aspek seperti:
- Ekonomi            Mencakup tentang rumah tangga.
-  Hukum               Mencakup tentang tata tertib
-  Politik                Mencakup tentang tujuan dan suatu kekuasaan.
Jadi berdasarkan pernyataan tersebut perbandingan antara sosiologi dan ilmu sosial  lainya yaitu sosiologi dan ilmu sosial lainya memiliki objek kajian yang sama yaitu mempelajari tentang masyarakat, namun sosiologi memilki cakupan yang sangat luas di bandingkan dari ilmu sosial lainya yang memiliki cakupan yang cukup sempit karena hanya mempelajari tentang ekonomi rumah tangga di masyarakat, hukum tata tertib di masyarakat, dan politik tentang tujuan dan suatu kekuasaan di masyarakat.

Bab II
Manusia Makhluk Sosial
1.      Zoon Politicon
v  Aristoteles pada tahun 300 SM menjelaskan bahwa manusia merupakan mahkluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup sendiri oleh karena itu manusia dalam hidupnya perlu bantuan dari orang lain atau pendamping dalam hidupnya.
v  Hanskelsen memberikan penjelasan bahwa man is social and political being yang intinya menjelaskan tentang bergaul.
2.      Teori-teori
a.       Teori naruli menurut pendapat Ellwod yang menjelaskan manusia makhluk sosial sebagai berikut:
-          Keharusan Biologi
-          Meneruskan Generasi
-          Memelihara Keturunan
b.      Teori hasrat sosial menurut J. Bouman menjelaskan manusia makhluk sosial sebagai berikut:
-          Harga Diri
-          Patuh/Taat
-          Meniru
-          Bergaul
-          Simpati/Tolong Menolong
-          Berjuang
3.      Rangka Pemikiran Bangsa Barat
-       Bangsa Barat mereka merasa individualistis. Individualistis adalah suatu sikap cara pandang sikap ego dengan menyampingkan sikap kebersamaan.
-       Latar belakangnya karena mereka merasa terkekang karena adanya penerapan hukum gereja.
-       Kebebasan diartikan dapat menentukan kehidupan sendiri-sendiri.
-       Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan inti dari individualistis yaitu mementingkan diri sendiri.
4.      Rangka Pemikiran Bangsa Timur/Indonesia
-       Rangka pemikiran bangsa Indonesia yaitu: kebersamaan, kekeluargaan, kolektiv.
-       Bangsa Indonesia mengutamakan kebersamaan dari pada ego sendiri.
-       Konsep dari kebersamaan dan kekeluargaan:
-       Manusia saling membutuhkan
-       Dengan tidak mementingkan ego sendiri dan menganggap orang lain sebagai saudara tanpa menyakiti orang lain, karena apabila kita menyakiti orang lain berarti kita juga menyakiti diri sendiri.
Interaksi Sosial
1.      Filsafat Manusia
Dibagi atas beberapa aliran diantaranya:
-          Idealisme: yang utama adalah rohani pada setiap seseorang.
-          Matrealisme: yang utama adalah jasmani atau fisik pada setiap seseorang.
-          Realisme: makhluk sosial berbudaya atau secara nyata. Realisme di bagi menjadi beberapa unsure diantaranya seagai berikut:
a.    Unsur Biologi: unsur-unsur secara fisik yang mengadopsi dari aliran matrealisme.
b.   Unsur Pskologis: unsur-unsur dari kejiwaan dan pikiran yang mengadopsi dari aliran idealisme.
c.    Unsur Sosial: manusia yang bermasyarakat.
d.   Unsur Budaya: manusia akan bisa menghasilkan sesuatu baik itu kerja, rasa, dan karsa yang mengadopsi aliran realisme.
2.      Definisi
Berdasarkan definisinya Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi satu sama lain.
3.      Syarat-Syarat Interaksi Sosial
1.      Kontak Sosial: Hubungan satu sama lain melakukan hubungan tapi bukan dalam arti fisik.
2.      Komunikasi: Penyampaian maksud dari seseorang ke orang lain sehingga orang lain sehingga orang lain memberikan tanggapan.
4.      Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
a.       Individu dengan Individu
b.      Individu dengan Kelompok
c.       Kelompok dengan Kelompok
5.      Jenis-Jenis Interaksi Sosial
a.       Interaksi Langsung: Interaksi yang terjadi secara langsung seperti pertemuan, kmunikasi secara langsung.
b.      Interaksi simbolis: Interaksi yang dilakukan dengan symbol-simbol tertentu atau kode-kode-kode tertentu seperti berkomunikasi dengan bahasa isyarat kepada orang yang mengalami gangguan tuna rungu.
6.      Proses Interkasi
a.       Oposisi: “lawan politik” sebagai penyeimbang dalam pengambilan suatu kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Sehingga oposisi dapat bermakna:
-          Kompetisi: persaingan atau ada terjadinya rialitas.
-          Konflik: pertikaina, perselisihan, pandangan.
b.      Koperasi: kerjasama
Suatu usaha yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama yaitu kesejahtraan.

c.       Differensiasi: spesialisasi atau penghematan
Tujuan dan arah dari spesialisasi adalah melakukan penghematan.

Kaidah – Kaidah Sosial
1.      Definisi:
               Serangkaian peraturan – peraturan umum tentang tingkah laku manusia yang menurut pandangan masyarakat dianggap sebagai pembatasan kebebasan individu demi ketertiban masyarakat.
Pembatasan: merupakan suatu perintah, kewajiban, dan  larangan.
Perintah: merupakan suatu kaidah ( merata dan tahan lama)
-          Perintah: suruhan yang harus diikuti atau dilaksanakan.
-          Larangan: suruhan yang harus diikuti atau di lakukan.
-          Kewajiban: merupakan suatu apa yang harus dilakukan.
-          Kaidah berbeda dengan perintah, tidak selalu perintah disebut kaidah agar perintah bisa disebut suatu kaidah dengan syarat:
-          Perlakuan printah itu merata atau luas.
-          Tahan lama itu tidak temporer bertahan dalam waktu lama dan jangka waktu yang panjang.

2.      Macam-macam kaidah (umum)
-          Kaidah Agama
-          Kaidah Kesusilaan
-          Kaidah Kesopanan
-          Kaidah Hukum

-          Kaidah Agama dan Kaidah Kesusilaan di golongkan dalam kaidah pribadi dimana kaidah agama dan kaidah kesusilaan megatur kehidupan manusia.
-          Kaidah Kesopanan dan Kaidah Hukum di golongan dalam kaidah antar pribadi dimana kaidah kesopanan dan kaidah hokum mengatur tentang kehidupan manusia di masyarakat.

-          Kaidah Agama adalah kaidah yang berhubungan dengan ajaran agama ataupun suatu keyakinan yang dipercaya seseorang. Kaidah Agama memiliki bersifat Prefasi (pribadi)

-          Kaidah Kesusilaan berkaitan dengan ahklak/moral.

-          Kaidah Kesopanan adalah kaidah yang menunjukkan rasa santun terhadap orang lain.
-          Kaidah Hukum adalah kaidah yang bersanksi jelas dan tegas.
-          Persamaan anatara kaidah-kaidah tersebut adalah semua kaidah itu berfungsi untuk mengarahkan manusia ketujuan yang lebih baik.
-          Perbedaannya antara kaidah-kaidah tersebut adalah masing-masing kaidah tersebut memiliki sanksi yang berbeda.

3.      Kaidah-kaidah Sosial

Secara teoritis:
a.       Menurut  Falkways kaidah sosial identik dengan kebiasaan yang dilakukan masyarakat dalam pergaulanya.
b.      Menurut Mores posisinya lebih tinggi dari Falkways karena kaidah sudah terpola dalam kehidupan masyarakat.
c.       Menurut Laws identik kaidah sosial dengan hukum. Apabila melakukan kesalahan akan diberikan sanksi.
Folkways dan Mores hanya berlaku di masyarakat sendiri sedangkan Laws berlaku di Negara dan Masayarakat.
Menurut Polak memiliki teori yaitu mode atau fashion diamana dimasudkan menikuti mode atau sesuai dengan situasi.

Kelompok-Kelompok Sosial
1.      Definisi:
      Himpunan manusia yang bersama yang saling mempengaruhi dengan prinsip saling tolong menolong.
2.      Latar Belakang atau Alasan
-          Adanya keinginan untuk manyatukan satu individu dengan individu yang lain.
-          Untuk menderetkan diri dengan alam sekitarnya dengan pengertian seperti untuk menundukan alam.
3.      Syarat-syarat
a.       Adanya kesadaran anggota seperti insaf, eling, ingat, yang diingat adalah hak dan kewajiban.
b.      Hubungan timbale balik antara hak dan kewajiban dimana disatu pihak kita mendapatkan hak namun kita juga harus melakukan kewajiban
c.       Factor perekat dimana tujuan, nasib, dan kepentingan


4.      Macam-macam
a.       Primary grup dan secondary grup.
-       Primary grup adalah suatu kelompok sosial yang anggotanya yang hubungannya sangat dekat saling mengenal, erat biasanya dalam jumlah kecil dan bersifat langgeng (keluarga).
-       Secondary grup adalah suatu kelompok sosial yang anggotanya tidak berhubungan dekat dan tidak saling mengenal.
b.      Gemeinschaft dan Gesekkschaft: pendapat tounies.
-           Gemeinschaft adalah adanya kelompok sosial dengan cirri adanya hubungan batin, secara alamiah, bersifat kekal berhubungan erat kekeluargaan dan adanya kodrat.
-          Gesellschaft adalah suatu kelompok sosial yang dibuat sementara waktu hubungan antar anggota itu renggang.
c.       Formal grup dan Informal grup.
-          Formal grup adalah suatu kelompok sosial yang dibentuk berdasarkan kaidah atau kelompok bersangkutan dalam mengatur hubungan antar anggota telah menetapkan dalam suatu anggaran dasar, contohnya, anggaran rumah tangga.
-          Informal grup adalah kebalikan dari Formal grup atau non struktur dan tanpa kaidah atau seperti anggaran dasar rumah tangga, contohnya, arisan.
d.      Mayor grup dan Minor grup.
-          Mayor grup adalah suatu kelompok yang jumlah anggotanya banyak.
-          Minor grup adalah suatu kelompok ang jumlah anggotanya sedikit.
e.       Open grup dan Close grup
-          Open grup adalah suatu kelompok sosial dimana anggota baru relatif mudah.
-          Close grup suatu kelompok sosial diamana anggota baru relatif sulit, contohnya, masuk kasta tertentu.

5.       Kerumunan
Kerumunan adalah kelompok yang muncul secara spontan dan temporer yang tidak kekal atau sementara waktu.
-          Kerumunan aktif adalah apabila dalam kerumunan tersebut bersifat destruktif (merusak atau menghancurkan ide). Contohnya, main hakim sendiri.
-          Kerumunan pasif adalah kerumunan yang bersifat sementara untuk melampiaskan kegembiraaan. Contohnya pada saat tahun baru.





Kebudayaan
1.      Definisi beudayaan dan Menurut Para Ahli.

v  Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Jadi kebudayaan dapat diartikan yaitu suatu yang dihasilkan dari olah budi atau akal manusia.
v  Definisi kebudayaan dari beberapa ahli diantaranya:
-       Herskovits: kebudayaan merupakan sebagai suatu yang super organic.
Dimana super organic dapat di artikan yaitu kebudayaan itu tetap akan ada sekalipun pencetusnya atau pembuat kebudayaannya itu telah lenyap.
-       EB Taylor: kebudayaan: Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
-       Sole soemardjan dan soelaiman Soemardi.
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
-          Karya: kerja
-          Rasa: berhubungan dengan nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat.
-          Cipta: pengembangan idea tau pikiran.
-           
2.      Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan dibagi atas eksternal dan internal.
-          Perubahan Internal (dalam): adalah perubahan yang dilakukan oleh pendukung kebudayaan itu karena dinilai telah using. Dimana yang dimaksud denganradikal itu adalah berani.
-          Perubaha Eksternal (luar): adalah perubahan kebudayaan yang diakibatkan oleh factor-faktor dari luar yang belum tentu dikehendaki oleh masyarakat pendukungnya.
·         P. Sorakin: spesialisasi warga masyarakat tertentu secara hirarki yang menunjukan adanya kelas-kelas tertentu.
Dimana hirarki itu sama dengan jenjang atau tingkatan-tingkatan.
·         Dasar stratifikasi sosial:
-          Tidak ada kesamaan pembagian hak dan kewajiban.
-          Tidak ada kesamaan tanggung jawab.
-          Tidak ada kesamaan sosial.
-          Kurang terpenuhinya kebutuhan.
·         Klasifikasinya:
-          Ekonomi
-          Politis
-          Kekuasaan.
·         Sifat sistem pelampiasan sosial.
-          Sistem tertutup (sulit) adalah suatu sistem dalam pelampiasan sosial dimana seseorang sangat sulit untuk masuk atau bergeser ke lapisan yang lain. Contohnya, kasta dalam kehidupan masyarakat Bali.
-          Sistem terbuka (mudah) adalah suatu sistem lapisan sosial dimana relatif mudah bergeser untuk merubah suatu posisi ke posisi berikutnya.

3.      Unsur-unsur Pelapis Sosial
v  Status dan kedudukan adalah tempat secara umum dalam pergaulan masyarakat sehubung dengan orang lain.
-          Ascribed status adalah tanpa melihat kemampuan.
-          Achieved status adalah dengan usaha sengaja.
v  Peranan adalah implementasi (pelaksanaan suatu setatus atau kedudukan itu sendiri).

Mobilitas Sosial
1.      Definisi
Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat.
2.      Tipe Mobilita sosial.
-          Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
Contoh: berpindah warga Negara, transmigrasi, urbanisasi.
-         Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Contoh: jabatan atau pangkat, kasta, dan kebangkrutan.
3.      Faktor Penyebab Mobilitas Sosial.
-          Faktor  Ekonomi: Faktor  ekonomi (seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-lain) dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar prestasinya, maka semakin besar jabatannya. Karena jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah. Dan karena kekayaannya bertambah akibatnya status sosialnya di masyarakat meningkat.
-          Faktor Status atau Kedudukan: dalam masyarakat bali bagi seseorang yang memiliki kasta akan di hormati karena kedudukan status kastanya.
-          Faktor Politik: Faktor politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya meningkat.
-          Faktor Keamanan: dalam faktor keamanan merupakan suatu sistem yang memberikan perlindungan kepada masyarakat dimana anngota yang melakukan sistem pengamanan tersebut adalah polisi, tentara, dan oknum-oknum pendukung lainnya.

Problema Sosial
1.      Definisi
-          Soedjono menjelaskan Problema Sosial tersebut merupakan  suatu kondisi ketidak suaian kehidupan sosial yang menghambat terpenuhinya keinginan warga kelompok yang bersangkutan.
-          Gillin menjelaskan Problema Sosial  tersebut merupakan gejala dimana tidak ada kesesuaian berbagai unsure sehingga membahayakan kelanjutan kelompok.
2.      Macam-macam Problema Sosial.
-          Kemiskinan: suatu kondisi ketidak mampuan seseorang.
-          Kejahatan: merupaka suatu perbuatan yang melanggar hukum yang behubungan dengan pidana.
-          Disorganisasi keluarga: broken home, dan perceraian.
-          Korupsi: merupakan suatu tindakan menyuap atau menyelewengkan uang yang buka wewenangnya.
-          Masalah remaja: kenakalan remaja.
-          Pelacuran: penyakit masyarakat.
-          Kependudukan: dimana penduduknya banyak sedangkan lapangan kerja yang di sediakan sedikit.
v  Penyakit masyarakat yang diatur dalam dalam TAP MPR 1960:
-          Pengemis
-          Pelacuran
-          Perjudian
-          Pemadatan
-          Perdagangan manusia
-          Gelandangan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar